Kamis, 18 April 2013

Review Album : BFDF | Alienation (2013)




Jujur saya termasuk jarang mendengarkan rilisan tipikal NOFX,MXPX,dll. Terdapat kesulitan tersendiri tatkala saya diminta untuk mengulas album kedua dari BFDF yang bertitel Alienation.


Ok, kita mulai dari penamaan.BFDF? Nama yang cukup mudah untuk diingat. Sayang, saya belum menemukan korelasi antara nama dengan citraan yang mereka hantarkan (dari segi lirik, visual, sound, higgga attitude). Sempat saya bertanya kepada Dzikri, salah satu orang yang bertanggung jawab dalam departemen lirik dan gitar, saat pesta perilisan album mereka yang juga diorganisir oleh Blue Records Label, beberapa minggu yang lalu. ”Euweuh artina mang BFDF mah,” jawab Dzikiri. (ga ada artinya om.red).


(Mungkin) penamaan tersebut merupakan citraan bersenang-senang ala mereka yang notabene telah memasuki  fase “pay it own bills”. Namun sangat disayangkan, apabila suatu nama tidak mendapat perhatian serius dalam mengonstruksi citra dan karakter sebuah grup musik. Untuk artwork cukup menarik. Namun kurang top notch dalam menarik perhatian para pendengar. Terkesan asal ada dalam pengemasan layout album ini.
Selanjutnya,  kita masuk ke zona audio. Dimulai dari track Terkapar Sendiri yang sayangnya masih kental dengan Sendal Jepitesque nan menjemukan. Begitu pula dengan track – track berbahasa Indonesia  lainnya. Entah mengapa sudah terlalu banyak katalog rilisan Melodic Punk/Punk Rock (whatever you call it) berbahasa Indonesia yang belum lepas dari bayang – bayang Sendal Jepit- esque , khususnya di Bandung. Mungkin menjadi tamparan cukup keras terhadap scene Melodic Punk di tanah air. Atau memang karena diri saya saja yang kurang mendengar rilisan – rilisan dari scene Melodic Punk berbahasa Indonesia lainnya? Ada yang bisa membantu menyebutkan?
Untuk departemen lirik berbahasa Inggris cukup top notch. Diantaranya nomor 1 of 5 dan God’s Existence yang cukup memancing orang untuk berwacana.


Overall, cukup menjadi pijakan bagi BFDF untuk kedepannya memproduksi rilisan yang lebih baik lagi. Anggap saja ulasan ini sebagai lecutan dan tanda sayang dari kawan – kawan Blue Records Label. Oh ya, salut untuk kalian yang masih mempunyai keberanian untuk merilis sebuah album, dibandingkan berjuta – juta  band yang seumur hidupnya hanya memproduksi kaos yang entah juntrungannya dan keuntungannya hanya berupa profit semata. 




Rate : 3 of 5
By: Audry Rizki Prayoga
Photographer: R.M. Suryokusumo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar