Senin, 22 April 2013

Song Review : Lost Highway - Innocent


Sebuah sindiran terhadap orang-orang yang tidak mempunyai rasa bersalah dan tidak berdosa.
Oleh : Gelar Ending






 

Yap, ini merupakan single pertama Lost Highway yang dirilis oleh Blue Records Label, single mereka yang berjudul “Innocent” ini merupakan karya mereka yang rampung pada penghujung tahun 2012. Band asal Bandung – Jatinangor ini resmi terbentuk pada tanggal 24 Oktober 2011 dan digawangi oleh Boleng (gitar), Ivan (vox), Handrow (bass), dan Arbi (drum) yang ter-influence oleh Foo Fighters, Hoobastank, Nickelback, Alterbridge, dan Incubus ini mengusung genre Rock/Alternative Rock dan siap untuk meramaikan dunia musik dan persilatan.

Di awali oleh petikan gitar pada intro menciptakan suasana kekecewaan pada lagu ini begitu kentara. Yap, single yang berjudul “Innocent” ini menurut mereka adalah “sebagai sebuah sindiran terhadap orang-orang yang tidak mempunyai rasa bersalah dan tidak berdosa dalam diri mereka, padahal mereka telah melakukan kesalahan pada orang-orang terdekatnya. Sebuah ironi yang dekat dalam kehidupan kita.” Saya setuju dengan pendapat mereka dan mereka pun mengemas kekecewaan mereka pada lagu ini begitu gloomy dan catchy. Setelah alunan petikan nada-nada gitar yang gloomy disambut oleh hentakan yang sedikit berdistorsi ala Incubus dengan sound gitar yang tidak terlalu berat namun sedikit berdistorsi ini membuat karakter Lost Highway ini lebih tegas. Alunan suara gitar bass yang lumayan cukup rumit ini membuat musik mereka tidak murahan dan berkualitas dipadu dengan alunan karakter vocal yang soft namun tegas ala Brandon Boyd ini menjadikan bahwa hanya ada satu Lost Highway. Dengan hentakan drum yang tidak terlalu nge-beat sesuai dengan tema dan pesan yang hendak mereka sampaikan pada single “Innocent” ini. 

Mari unduh single mereka di blog Blue Records Label dan nikmati sajian yang gloomy nan catchy dari Lost Highway ini cocok didengarkan dalam cuaca dan suasana seperti apapun. Let’s Rock !!















Kamis, 18 April 2013

Review Album : BFDF | Alienation (2013)




Jujur saya termasuk jarang mendengarkan rilisan tipikal NOFX,MXPX,dll. Terdapat kesulitan tersendiri tatkala saya diminta untuk mengulas album kedua dari BFDF yang bertitel Alienation.


Ok, kita mulai dari penamaan.BFDF? Nama yang cukup mudah untuk diingat. Sayang, saya belum menemukan korelasi antara nama dengan citraan yang mereka hantarkan (dari segi lirik, visual, sound, higgga attitude). Sempat saya bertanya kepada Dzikri, salah satu orang yang bertanggung jawab dalam departemen lirik dan gitar, saat pesta perilisan album mereka yang juga diorganisir oleh Blue Records Label, beberapa minggu yang lalu. ”Euweuh artina mang BFDF mah,” jawab Dzikiri. (ga ada artinya om.red).


(Mungkin) penamaan tersebut merupakan citraan bersenang-senang ala mereka yang notabene telah memasuki  fase “pay it own bills”. Namun sangat disayangkan, apabila suatu nama tidak mendapat perhatian serius dalam mengonstruksi citra dan karakter sebuah grup musik. Untuk artwork cukup menarik. Namun kurang top notch dalam menarik perhatian para pendengar. Terkesan asal ada dalam pengemasan layout album ini.
Selanjutnya,  kita masuk ke zona audio. Dimulai dari track Terkapar Sendiri yang sayangnya masih kental dengan Sendal Jepitesque nan menjemukan. Begitu pula dengan track – track berbahasa Indonesia  lainnya. Entah mengapa sudah terlalu banyak katalog rilisan Melodic Punk/Punk Rock (whatever you call it) berbahasa Indonesia yang belum lepas dari bayang – bayang Sendal Jepit- esque , khususnya di Bandung. Mungkin menjadi tamparan cukup keras terhadap scene Melodic Punk di tanah air. Atau memang karena diri saya saja yang kurang mendengar rilisan – rilisan dari scene Melodic Punk berbahasa Indonesia lainnya? Ada yang bisa membantu menyebutkan?
Untuk departemen lirik berbahasa Inggris cukup top notch. Diantaranya nomor 1 of 5 dan God’s Existence yang cukup memancing orang untuk berwacana.


Overall, cukup menjadi pijakan bagi BFDF untuk kedepannya memproduksi rilisan yang lebih baik lagi. Anggap saja ulasan ini sebagai lecutan dan tanda sayang dari kawan – kawan Blue Records Label. Oh ya, salut untuk kalian yang masih mempunyai keberanian untuk merilis sebuah album, dibandingkan berjuta – juta  band yang seumur hidupnya hanya memproduksi kaos yang entah juntrungannya dan keuntungannya hanya berupa profit semata. 




Rate : 3 of 5
By: Audry Rizki Prayoga
Photographer: R.M. Suryokusumo

Selasa, 09 April 2013