Minggu, 13 Oktober 2013

Curhatan Uways



Kenyamanan Menikmati Orgasme

Oleh : Joko Prasetyo Marpaoeng
Ketika kenyamanan menjadi pilihan. Mampus loh apaan tuh maksudnya?, maksudnya ya pikir sendiri deh. Jadi begini, ketika kamu/loe/anda sedang menjalani sesuatu yang sedang dikerjakan sekarang, usahakan dengan melakukannya dengan senyaman mungkin. Dari penjelasan di atas pasti banyak pertanyaan yang menumpuk di di mulut. Yang jelas saya tak bisa menjelaskan seperti dosen yang sedang menjelaskan kepada mahasiswanya dengan jawaban yang bisa membuat diri kamu/loe/anda begitu saja menerimanya. Di sini saya cuma ingin sok tau dan mencoba menjelaskan tentang kenyamanan. Dari kesoktauan saya bahwa kenyamanan adalah sesuatu yang paling dicari oleh banyak orang dalam segala hal. Seperti saya yang menjalani kehidupan ini masih mencari kenyamanan. Kalian saya atau mereka pasti juga masih mencari-cari kenyamanan. Langsung saja saya bercerita tentang kenyamanan saya dalam hal music. Jadi begini ceritanya, ketika hiruk pikuk di suatu tempat yang begitu banyak mahasiswa yang sibuk mencari ilmu atau eksistensi agar lebih di kenal oleh banyak seonggok daging yang sering di sebut manusia atau orang, yaitu kampus. Tiba-tiba saya diajak untuk bermain music kencang (punk/grind/trash) oleh seorang teman yang saya kenal dari kebiasaan berkumpul setelah seusai kuliah yang entah mau melakukan apa lagi selain mencekik botol yang bertuliskan mengandung  40% alcohol. Dari sanalah mulai menjalin keakraban dengan teman-teman dari berbagai daerah yang bertumpuk menjadi satu dengan kebiasaan yang sama saat menjalani Sekolah Menengah Atas (SMA). Tanpa banyak cerita lagi yang padahal sudah banyak cerita saya akan melanjutkan cerita lagi. Pada siang yang terik yang menjelang sore yang teduh, saya dikenalkan oleh sang vokalis saya sekarang ini kepada salah satu mahasiswa tua yang sedang menjalani kuliahnya dengan jenjang yang lebih tinggi dibandingkan saya dan teman-teman. Dengan pengalaman sang vokalis dan sang gitaris saya di bawa ke dunia mereka yang begitu kencang dan enerjik,saya pun terbuai oleh music yang mereka suguhkan. Awalnya saya mulai kesulitan untuk mengikuti kencangnya tempo gitar yang di mainkan oleh sang gitaris. Akan tetapi, lambat laun saya harus mengikuti alunan gitar yang begitu cepat yang dimainkannya. Untuk mensiasati kelemahan dari saya, sang gitaris dan vokalis bersepakat untuk membuat lagu dengan durasi kurang dari semenit atau lebih dari semenit dengan beberapa detik berjalan. Kalau kalian ingin mendengarkan lagunya seperti apa, silakan cari sendiri ya di dunia maya?. Secepat music yang kami bawakan, kami pun melesat cepat seperti kilat mendapatkan tawaran untuk menampilkan diri di sebuah tempat yang sering orang bilang panggung. Setelah banyak membius banyak orang kami pun dengan antusias menjalani rekaman. Rekaman itu menjadi orgasme kami yang selama ini di nanti-nanti terutama bagi saya sendiri, ini hal yang paling di tunggu!. Band yang yang saya maksud adalah band dari negeri antah berantah yang di beri nama  “Diskusi Ilmiah”.


 Jadi, ini cerita yang saya ingin sampaikan kepada kalian yang ingin tahu tentang cerita aneh ini. Takada hubungan dengan kenyamanan dalam tulisan ini memang. Untuk masalah kenyamanan yang saya bahas di awal tidak ada hubungannya dengan tulisan ini. Karena saya sendri bingung ingin menyampaikan tentang kenyamanan itu apa, pasti kalian bisa berspekulasi sendiri bahwa kenyamanan itu apa. Apabila setelah membaca tulisan ini kalian merasa kesal dan ingin mencaci sang penulis. Silakan! Saya tunggu di tulisan berikutnya. “kejadian dalam cerita hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan kejadian dalam kehidupan kalian, terima saja”