Kenyamanan Menikmati Orgasme
Oleh : Joko Prasetyo Marpaoeng
Ketika kenyamanan menjadi pilihan.
Mampus loh apaan tuh maksudnya?, maksudnya ya pikir sendiri deh. Jadi begini,
ketika kamu/loe/anda sedang menjalani sesuatu yang sedang dikerjakan sekarang,
usahakan dengan melakukannya dengan senyaman mungkin. Dari penjelasan di atas
pasti banyak pertanyaan yang menumpuk di di mulut. Yang jelas saya tak bisa
menjelaskan seperti dosen yang sedang menjelaskan kepada mahasiswanya dengan
jawaban yang bisa membuat diri kamu/loe/anda begitu saja menerimanya. Di sini
saya cuma ingin sok tau dan mencoba
menjelaskan tentang kenyamanan. Dari kesoktauan saya bahwa kenyamanan adalah
sesuatu yang paling dicari oleh banyak orang dalam segala hal. Seperti saya
yang menjalani kehidupan ini masih mencari kenyamanan. Kalian saya atau mereka
pasti juga masih mencari-cari kenyamanan. Langsung saja saya bercerita tentang
kenyamanan saya dalam hal music. Jadi begini ceritanya, ketika hiruk pikuk di
suatu tempat yang begitu banyak mahasiswa yang sibuk mencari ilmu atau
eksistensi agar lebih di kenal oleh banyak seonggok daging yang sering di sebut
manusia atau orang, yaitu kampus. Tiba-tiba saya diajak untuk bermain music kencang
(punk/grind/trash) oleh seorang teman yang saya kenal dari kebiasaan berkumpul
setelah seusai kuliah yang entah mau melakukan apa lagi selain mencekik botol
yang bertuliskan mengandung 40% alcohol.
Dari sanalah mulai menjalin keakraban dengan teman-teman dari berbagai daerah
yang bertumpuk menjadi satu dengan kebiasaan yang sama saat menjalani Sekolah
Menengah Atas (SMA). Tanpa banyak cerita lagi yang padahal sudah banyak cerita
saya akan melanjutkan cerita lagi. Pada siang yang terik yang menjelang sore
yang teduh, saya dikenalkan oleh sang vokalis saya sekarang ini kepada salah
satu mahasiswa tua yang sedang menjalani kuliahnya dengan jenjang yang lebih
tinggi dibandingkan saya dan teman-teman. Dengan pengalaman sang vokalis dan
sang gitaris saya di bawa ke dunia mereka yang begitu kencang dan enerjik,saya
pun terbuai oleh music yang mereka suguhkan. Awalnya saya mulai kesulitan untuk
mengikuti kencangnya tempo gitar yang di mainkan oleh sang gitaris. Akan tetapi,
lambat laun saya harus mengikuti alunan gitar yang begitu cepat yang
dimainkannya. Untuk mensiasati kelemahan dari saya, sang gitaris dan vokalis
bersepakat untuk membuat lagu dengan durasi kurang dari semenit atau lebih dari
semenit dengan beberapa detik berjalan. Kalau kalian ingin mendengarkan lagunya
seperti apa, silakan cari sendiri ya di dunia maya?. Secepat music yang kami
bawakan, kami pun melesat cepat seperti kilat mendapatkan tawaran untuk menampilkan
diri di sebuah tempat yang sering orang bilang panggung. Setelah banyak membius
banyak orang kami pun dengan antusias menjalani rekaman. Rekaman itu menjadi
orgasme kami yang selama ini di nanti-nanti terutama bagi saya sendiri, ini hal
yang paling di tunggu!. Band yang yang saya maksud adalah band dari negeri antah
berantah yang di beri nama “Diskusi
Ilmiah”.
Jadi, ini cerita yang saya ingin sampaikan kepada kalian yang ingin
tahu tentang cerita aneh ini. Takada hubungan dengan kenyamanan dalam tulisan
ini memang. Untuk masalah kenyamanan yang saya bahas di awal tidak ada
hubungannya dengan tulisan ini. Karena saya sendri bingung ingin menyampaikan
tentang kenyamanan itu apa, pasti kalian bisa berspekulasi sendiri bahwa
kenyamanan itu apa. Apabila setelah membaca tulisan ini kalian merasa kesal dan
ingin mencaci sang penulis. Silakan! Saya tunggu di tulisan berikutnya. “kejadian
dalam cerita hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan kejadian dalam kehidupan
kalian, terima saja”