Keriaan lanjutan dari Kembali Bersenang-senang!!! (Babak II), dimeriahkan oleh kawan-kawan dari Cirebon (Dominasi, Beware) dan Bogor (Better Than Yesterday, Destiny of Future, Save My Ass, Stories of Boys, Atheris Hispida).
Minggu, 17 November 2013
Minggu, 13 Oktober 2013
Curhatan Uways
Kenyamanan Menikmati Orgasme
Oleh : Joko Prasetyo Marpaoeng
Ketika kenyamanan menjadi pilihan.
Mampus loh apaan tuh maksudnya?, maksudnya ya pikir sendiri deh. Jadi begini,
ketika kamu/loe/anda sedang menjalani sesuatu yang sedang dikerjakan sekarang,
usahakan dengan melakukannya dengan senyaman mungkin. Dari penjelasan di atas
pasti banyak pertanyaan yang menumpuk di di mulut. Yang jelas saya tak bisa
menjelaskan seperti dosen yang sedang menjelaskan kepada mahasiswanya dengan
jawaban yang bisa membuat diri kamu/loe/anda begitu saja menerimanya. Di sini
saya cuma ingin sok tau dan mencoba
menjelaskan tentang kenyamanan. Dari kesoktauan saya bahwa kenyamanan adalah
sesuatu yang paling dicari oleh banyak orang dalam segala hal. Seperti saya
yang menjalani kehidupan ini masih mencari kenyamanan. Kalian saya atau mereka
pasti juga masih mencari-cari kenyamanan. Langsung saja saya bercerita tentang
kenyamanan saya dalam hal music. Jadi begini ceritanya, ketika hiruk pikuk di
suatu tempat yang begitu banyak mahasiswa yang sibuk mencari ilmu atau
eksistensi agar lebih di kenal oleh banyak seonggok daging yang sering di sebut
manusia atau orang, yaitu kampus. Tiba-tiba saya diajak untuk bermain music kencang
(punk/grind/trash) oleh seorang teman yang saya kenal dari kebiasaan berkumpul
setelah seusai kuliah yang entah mau melakukan apa lagi selain mencekik botol
yang bertuliskan mengandung 40% alcohol.
Dari sanalah mulai menjalin keakraban dengan teman-teman dari berbagai daerah
yang bertumpuk menjadi satu dengan kebiasaan yang sama saat menjalani Sekolah
Menengah Atas (SMA). Tanpa banyak cerita lagi yang padahal sudah banyak cerita
saya akan melanjutkan cerita lagi. Pada siang yang terik yang menjelang sore
yang teduh, saya dikenalkan oleh sang vokalis saya sekarang ini kepada salah
satu mahasiswa tua yang sedang menjalani kuliahnya dengan jenjang yang lebih
tinggi dibandingkan saya dan teman-teman. Dengan pengalaman sang vokalis dan
sang gitaris saya di bawa ke dunia mereka yang begitu kencang dan enerjik,saya
pun terbuai oleh music yang mereka suguhkan. Awalnya saya mulai kesulitan untuk
mengikuti kencangnya tempo gitar yang di mainkan oleh sang gitaris. Akan tetapi,
lambat laun saya harus mengikuti alunan gitar yang begitu cepat yang
dimainkannya. Untuk mensiasati kelemahan dari saya, sang gitaris dan vokalis
bersepakat untuk membuat lagu dengan durasi kurang dari semenit atau lebih dari
semenit dengan beberapa detik berjalan. Kalau kalian ingin mendengarkan lagunya
seperti apa, silakan cari sendiri ya di dunia maya?. Secepat music yang kami
bawakan, kami pun melesat cepat seperti kilat mendapatkan tawaran untuk menampilkan
diri di sebuah tempat yang sering orang bilang panggung. Setelah banyak membius
banyak orang kami pun dengan antusias menjalani rekaman. Rekaman itu menjadi
orgasme kami yang selama ini di nanti-nanti terutama bagi saya sendiri, ini hal
yang paling di tunggu!. Band yang yang saya maksud adalah band dari negeri antah
berantah yang di beri nama “Diskusi
Ilmiah”.
Jadi, ini cerita yang saya ingin sampaikan kepada kalian yang ingin
tahu tentang cerita aneh ini. Takada hubungan dengan kenyamanan dalam tulisan
ini memang. Untuk masalah kenyamanan yang saya bahas di awal tidak ada
hubungannya dengan tulisan ini. Karena saya sendri bingung ingin menyampaikan
tentang kenyamanan itu apa, pasti kalian bisa berspekulasi sendiri bahwa
kenyamanan itu apa. Apabila setelah membaca tulisan ini kalian merasa kesal dan
ingin mencaci sang penulis. Silakan! Saya tunggu di tulisan berikutnya. “kejadian
dalam cerita hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan kejadian dalam kehidupan
kalian, terima saja”
Sabtu, 06 Juli 2013
REVIEW SHEVILS - NECROPOLIS E.P
REVIEW E.P : SHEVILS l NECROPOLIS (2013)
Pernah denger musik
hardcore ga? Kalo Hardcore ganjil-ganjil dan berbau Black Metal? Nah ini dia,
Shevils, Hardcore Kids asal Oslo, Norwegia yang bakalan bikin heboh seantero
Bandung, Jatinangor, dan sekitarnya. Tau kenapa? Karena band unik ini udah rilis
EP dan udah di distribusi sama label D.I.Y kita tercinta, Blue Records Label!
Kalo dipikir-pikir,
saya kebanyakan nanya yah dari tadi? Tuhkan nanya lagi.
Soalnya saya juga bingung mau ngomong apa. Band ini ga ada obat! Serius deh.Saya udah denger banyak
band Hardcore tapi baru kali ini nemu beginian. Di track pertama, “Is This To Be
(Our Lives)?”, Anders Voldrønning, Andreas Myrvold, Christoffer Gaarder, Anders Emil Rønning, dan Arnbjørn Joar Styrkor Marklund udah buat mulut saya menganga. Cukup 2
menit untuk opening song, dan HELL THAT WAS EPIC! Lagunya dibuka sama riff drum
yang oke punya, trus disambut instrumen lainnya, dan di tengah-menjelang-akhir ada
drum roll sama speaking vocal, dan diakhiri sama verse awal dan kata-kata “Death,
bring us closer.” Masa iya gakeren?
Lagu kedua,
lagu yang jadi judul EP ini. Riff gitarnya paling nonjol, dua gitaris sama-sama
main kunci octave, harmonis. Berbau Black Metal, ya wajarlah ya berhubung mereka
orang Norwegia yang kental dengan scene Black Metal. Cuma 1 menit 39 detik sih,
tapi jamin deh ga akan mengecewakan.
Di “Sleep-Waking”,
another satisfying 2 minutes pokoknya. Lagu ini agresinya lebih kuat, vokalisnya juga lebih kedengeran
harsh. Abis ngedengerin yang ini sebenernya ada satu yang bikin saya sadar,
soalnya ga ada double bass kick, atau pola drum yang heavy fast-paced
gitu. Aneh sih, tapi unik.
Last,
lagu keempat, remix-nya“Necropolis”oleh Tiikeri. Agak aneh,
tapi bukan jelek.Mungkin kalo music rock punya post-rock, ini mungkin versi Hardcore-nya. Ditengah ada bagian harmoni gitaris mereka yang ditambah ambien yang
bikin serem.
Total, di EP
ini ga ada elemen kekecewaan, kecuali fakta kalo original track merekacuma 3 lagu. Meskipun mereka ga ada
breakdown, double bass kick ataupun teknik drumming lain yang ngebut ala Hardcore, malah nambah rasa suka saya terhadap mereka.Ya semoga aja dengan rilisnya EP
ini mereka bakalan suatu hari yang ga jauh dari saat ini main di Indonesia. Seru kali
ya kalo Indonesia punya musisi unik dan original begini, pffft.
Oleh : Fadhil Nugraha
Minggu, 30 Juni 2013
KEMBALI BERSENANG-SENANG!! (BABAK II)
Keriaan lanjutan dari Kembali Bersenang-senang! (Babak I), pada Babak ke-2 ini dimeriahkan oleh lapak zine dan rilisan fisik album dari beberapa band.
Jumat, 21 Juni 2013
CD REVIEW DAN LINK UNDUH
BlueRecords
LABEL Compilation Album
WE ARE NOT SUPERSTAR!! / BlueRecords LABEL
‘Persembahan manis dari para musisi non-superstar’
Oleh : Galih ‘Alit’ Prasetio
Mengawali eksistensi di dunia musik tanah air bukan menjadi hal yang mudah,apalagi bagi sebuah perusahaan rekaman. WE ARE NOT SUPERSTAR!! , album kompilasi pertama yang diusung Blue Records Label untuk menghajar belantika musik Indonesia dengan 8 lagu yang siap membuat para pecinta musik bergoyang terbakar semangat.
Diawali dengan apik oleh alunan Pop-Punk dari The Longest Line dengan single mereka ‘Mira’, lalu dilanjut oleh kritik singkat dari ‘Termutilasi Cinta’ milik Diskusi Ilmiah, kemudian pendengar disuguhi Melodic Punk dengan shouting ala The Bon and The Don dengan ‘Stupid MotherFu**er’. Lagu lainnya akan membakar para pendengar dengan alunan distorsi dan hentakan drum melalui ‘Think Twice’ milik Rockflames Island which wouldn’t make you think twice to enjoy their music , lalu Deadfull Ending menggebrak dengan gahar melalui lagu ‘Rotten Body Collector’, lalu kembali diisi dengan musik Punk Rock dari Torpedoest dengan ‘Damnate The Days’. Kejutan datang ketika Lost Highway menyambut penikmat Alternative Rock dengan sentuhan khas mereka dengan sedikit aroma Alter Bridge dan Incubus lewat lagu mereka ‘Like an Angel’. Deretan musik para non-superstar ditutup oleh Melodic Punk dengan lirik kocak menyindir dari Serangan Senja dengan lagu mereka ‘Hip Hop Anthem’, menyerang orang-orang berbaju dan bercelana besar yang penuh omong kosong.
Album kompilasi ini di kemas manis dengan cover pemuda dengan ekspresi konyol seolah berkata ‘yeah dude, we’re not superstar so we can doin’ everything we want to’ , dan bila kita membalik cover tersebut, tampak bagian belakang kepala ‘si pemuda konyol’ menjadi background dari list lagu album kompilasi ini.
Dengan bundle harga yang murah luar biasa untuk sebuah CD, album ini menjadi pembuktian dari Blue Records Label bahwa musik mahal tidak harus memiliki price tag yang mahal, dan membajak hanya bagi kerbau dan perompak, bukan untuk penikmat musik.
So please welcome them, and enjoy the music.
TRACKLIST :
1. The Longest Line - Mira
2. Diskusi Ilmiah - Termutilasi Cinta
3. The Bond and The Don - Stupid MotherF***R
4. Rockflames Island - Think Twice
5. Deadfull Ending - Rotten Body Collector
6. Torpedoest - Damnate The Day
7. Lost Highway - Like An Angel
8. Serangan Senja - Hip Hop Anthem
Unduh Di sini !
WE ARE NOT SUPERSTAR!! / BlueRecords LABEL
‘Persembahan manis dari para musisi non-superstar’
Oleh : Galih ‘Alit’ Prasetio
Mengawali eksistensi di dunia musik tanah air bukan menjadi hal yang mudah,apalagi bagi sebuah perusahaan rekaman. WE ARE NOT SUPERSTAR!! , album kompilasi pertama yang diusung Blue Records Label untuk menghajar belantika musik Indonesia dengan 8 lagu yang siap membuat para pecinta musik bergoyang terbakar semangat.
Diawali dengan apik oleh alunan Pop-Punk dari The Longest Line dengan single mereka ‘Mira’, lalu dilanjut oleh kritik singkat dari ‘Termutilasi Cinta’ milik Diskusi Ilmiah, kemudian pendengar disuguhi Melodic Punk dengan shouting ala The Bon and The Don dengan ‘Stupid MotherFu**er’. Lagu lainnya akan membakar para pendengar dengan alunan distorsi dan hentakan drum melalui ‘Think Twice’ milik Rockflames Island which wouldn’t make you think twice to enjoy their music , lalu Deadfull Ending menggebrak dengan gahar melalui lagu ‘Rotten Body Collector’, lalu kembali diisi dengan musik Punk Rock dari Torpedoest dengan ‘Damnate The Days’. Kejutan datang ketika Lost Highway menyambut penikmat Alternative Rock dengan sentuhan khas mereka dengan sedikit aroma Alter Bridge dan Incubus lewat lagu mereka ‘Like an Angel’. Deretan musik para non-superstar ditutup oleh Melodic Punk dengan lirik kocak menyindir dari Serangan Senja dengan lagu mereka ‘Hip Hop Anthem’, menyerang orang-orang berbaju dan bercelana besar yang penuh omong kosong.
Album kompilasi ini di kemas manis dengan cover pemuda dengan ekspresi konyol seolah berkata ‘yeah dude, we’re not superstar so we can doin’ everything we want to’ , dan bila kita membalik cover tersebut, tampak bagian belakang kepala ‘si pemuda konyol’ menjadi background dari list lagu album kompilasi ini.
Dengan bundle harga yang murah luar biasa untuk sebuah CD, album ini menjadi pembuktian dari Blue Records Label bahwa musik mahal tidak harus memiliki price tag yang mahal, dan membajak hanya bagi kerbau dan perompak, bukan untuk penikmat musik.
So please welcome them, and enjoy the music.
TRACKLIST :
1. The Longest Line - Mira
2. Diskusi Ilmiah - Termutilasi Cinta
3. The Bond and The Don - Stupid MotherF***R
4. Rockflames Island - Think Twice
5. Deadfull Ending - Rotten Body Collector
6. Torpedoest - Damnate The Day
7. Lost Highway - Like An Angel
8. Serangan Senja - Hip Hop Anthem
Unduh Di sini !
Senin, 22 April 2013
Song Review : Lost Highway - Innocent
Sebuah sindiran terhadap orang-orang yang tidak mempunyai rasa bersalah dan tidak berdosa.
Oleh : Gelar Ending
Yap,
ini merupakan single pertama Lost Highway
yang dirilis oleh Blue Records Label,
single mereka yang berjudul “Innocent”
ini merupakan karya mereka yang rampung pada penghujung tahun 2012. Band asal
Bandung – Jatinangor ini resmi terbentuk pada tanggal 24 Oktober 2011 dan
digawangi oleh Boleng (gitar), Ivan (vox), Handrow (bass), dan Arbi (drum) yang
ter-influence oleh Foo Fighters,
Hoobastank, Nickelback, Alterbridge, dan Incubus ini mengusung genre Rock/Alternative Rock dan siap
untuk meramaikan dunia musik dan persilatan.
Di
awali oleh petikan gitar pada intro menciptakan suasana kekecewaan pada lagu
ini begitu kentara. Yap, single yang berjudul “Innocent” ini menurut mereka adalah “sebagai sebuah sindiran terhadap orang-orang yang tidak mempunyai rasa
bersalah dan tidak berdosa dalam diri mereka, padahal mereka telah melakukan
kesalahan pada orang-orang terdekatnya. Sebuah ironi yang dekat dalam kehidupan
kita.” Saya setuju dengan pendapat mereka dan mereka pun mengemas
kekecewaan mereka pada lagu ini begitu gloomy
dan catchy. Setelah alunan
petikan nada-nada gitar yang gloomy
disambut oleh hentakan yang sedikit berdistorsi
ala Incubus dengan sound gitar
yang tidak terlalu berat namun sedikit berdistorsi ini membuat karakter Lost Highway ini lebih tegas. Alunan
suara gitar bass yang lumayan cukup rumit ini membuat musik mereka tidak
murahan dan berkualitas dipadu dengan alunan karakter vocal yang soft namun tegas ala Brandon Boyd ini menjadikan bahwa hanya
ada satu Lost Highway. Dengan
hentakan drum yang tidak terlalu nge-beat
sesuai dengan tema dan pesan yang hendak mereka sampaikan pada single “Innocent” ini.
Mari unduh single mereka di
blog Blue Records Label dan nikmati
sajian yang gloomy nan catchy dari Lost Highway ini cocok didengarkan dalam cuaca dan suasana seperti
apapun. Let’s Rock !!
Kamis, 18 April 2013
Review Album : BFDF | Alienation (2013)
Jujur saya termasuk jarang mendengarkan rilisan
tipikal NOFX,MXPX,dll. Terdapat
kesulitan tersendiri tatkala saya diminta untuk mengulas album kedua dari BFDF yang bertitel Alienation.
Ok, kita mulai dari penamaan.BFDF? Nama yang cukup mudah untuk diingat. Sayang, saya belum
menemukan korelasi antara nama dengan citraan yang mereka hantarkan (dari segi lirik,
visual, sound, higgga attitude). Sempat saya bertanya kepada
Dzikri, salah satu orang yang bertanggung jawab dalam departemen lirik dan
gitar, saat pesta perilisan album mereka yang juga diorganisir oleh Blue Records Label, beberapa minggu yang lalu. ”Euweuh
artina mang BFDF mah,” jawab Dzikiri. (ga ada artinya om.red).
(Mungkin) penamaan tersebut merupakan citraan
bersenang-senang ala mereka yang notabene
telah memasuki fase “pay it own bills”. Namun sangat
disayangkan, apabila suatu nama tidak mendapat perhatian serius dalam mengonstruksi
citra dan karakter sebuah grup musik. Untuk artwork
cukup menarik. Namun kurang top notch
dalam menarik perhatian para pendengar. Terkesan asal ada dalam pengemasan layout album ini.
Selanjutnya,
kita masuk ke zona audio. Dimulai dari track Terkapar Sendiri yang sayangnya masih kental dengan Sendal Jepit – esque nan menjemukan. Begitu pula dengan track – track berbahasa
Indonesia lainnya. Entah mengapa sudah
terlalu banyak katalog rilisan Melodic
Punk/Punk Rock (whatever you call it)
berbahasa Indonesia yang belum lepas dari bayang – bayang Sendal Jepit- esque , khususnya di Bandung. Mungkin menjadi
tamparan cukup keras terhadap scene Melodic
Punk di tanah air. Atau memang karena diri saya saja yang kurang mendengar
rilisan – rilisan dari scene Melodic Punk
berbahasa Indonesia lainnya? Ada yang bisa membantu menyebutkan?
Untuk departemen lirik berbahasa Inggris cukup top notch. Diantaranya nomor 1 of 5 dan God’s Existence yang cukup memancing orang untuk berwacana.
Overall, cukup menjadi pijakan bagi BFDF untuk kedepannya memproduksi rilisan yang lebih baik lagi. Anggap
saja ulasan ini sebagai lecutan dan tanda sayang dari kawan – kawan Blue Records Label. Oh ya, salut untuk
kalian yang masih mempunyai keberanian untuk merilis sebuah album, dibandingkan
berjuta – juta band yang seumur hidupnya
hanya memproduksi kaos yang entah juntrungannya dan keuntungannya hanya berupa
profit semata.
Rate : 3 of 5
By: Audry Rizki Prayoga
Photographer: R.M. Suryokusumo
Selasa, 09 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)