Selasa, 15 April 2014

Shevils – Lost in Tartarus (2013) Album Review, Self Released


Shevils, band Hardcore asal Norwegia yang diisi oleh 5 orang pria yaitu:


Anders Voldrønning: Vocals
Andreas Andre Myrvold: Guitar & BGV
Christoffer Gaarder: Guitar
Anders Emil Rønning: Drums & Percussion
Arnbjørn Joar Styrkor Marklund: Bass.

Yang saya ketahui tentang Norwegia yaitu terkenal dengan Bvrzvm band Metal yang semua metalhead pun tahu band tersebut. Shevils pernah merilis E.P yang bertajuk Necropolis yang berisi 4 track pada tahun 2013 yang dirilis oleh Blue Records Label kemudian pada tahun yang sama Shevils merilis sendiri full album terbarunya yang berjudul Lost in Tartarus. Full album ini berisikan 10 track yang membuat kepala sedikit  agak pecah. Band ini sedang menggelar turnya di beberapa bagian Eropa, mereka menyebut Shevils sendiri sebagai Scandinavian Hardcore karena keunikan dan kekhasan musik mereka.


Oleh : Ade Kurniawan
 




Jumat, 14 Maret 2014

KRACK – Vicious Circle (2013), Redscore Records – Self Released



Similar Bands: Blooded Suicide, Bring Her Head to Athena, Impending Doom, Whitechapel, Emmure.


Oleh : M. Athif Aiman  
 





Penguhujung tahun 2013 bisa menjadi akhir yang memuaskan dengan banyaknya rilisan label independen lokal yang semakin beragam dan berkualitas tinggi, sedangkan ini juga bisa menjadi awal kesegaran yang baik bagi para pendengar musik yang jengah dengan gempuran musik setahun penuh yang lalu. Krack (Alfis-vocal, Firdi-Guitar, Fahmi-Guitar, Vino-Bass, dan Ryo-Drum), unit deathcore dari kota hujan, Bogor ini bisa menjadi kesegaran dengan agresifitas tinggi di penghujung tahun 2013. Vicious Circle menjadi rilisan yang cukup diperhitungkan dan bisa menjadi ancaman terbaru bagi sineas musik garis keras dengan segala variannya. Mungkin sudah banyak yang mengetahui mereka, sejak masuk sebagai nomine Best Metal Song di ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Award) 2013 dan masuknya mereka di penyisihan line up Bandung Berisik Versus The World 2013 lalu.

Debut album penuh mereka yang pertama ini sangat dianjurkan bagi para penggila musik Death Metal bercorak Hardcore  yang bosan dengan stereotype musik seragam selama ini. Walaupun selintas saat saya mendengarkan album ini langsung terlintas nama Impending Doom, sejauh ini dalam skala rilisan nasional belum ada yang dapat disandingkan atau sepadan dengan rilisan Deathcore yang satu ini.  Vicious Circle sepertinya ingin menjadi payung yang mewakili siklus 10 track di dalamnya yang menggambarkan realita keburukan yang telah menjadi normalitas di kehidupan kita. 10 track di dalamnya memang lekat dengan tema sosial, politik dan pandangan personal terhadap kejemuan realita hidup. 



Track pembuka Sculpture menjadi intro pembuka ringan yang telah menggambarkan warna musik dalam album penuh ini secara keseluruhan. Dilanjutkan dengan Mutually Constructed, akan segera menggepur dengan sergapan bomb blasting diikuti seruan “We’re living under other influence(s). We never really have freedom!” terbalut apik dalam keseluruhan lagu. “You’ll never survive!” ujaran penggambaran bahwa kita tak akan bisa selamat dalam sebuah panorama penuh kesengsaraan terkandung dalam track ke tiga bertajuk Land of Misery. Dalam track ini masih tetap terjaga agresifitas yang coba dibalut dengan melodisnya bagian solo gitar di penghujung track. Psikis nominal, menjadi satu-satunya lagu berbahasa Indonesia dalam album ini. Kritik tentang pola pikir para penguasa intelek haus harta dan tahta mencoba untuk merangsek kedalam nalar pendengar yang semoga bisa membuka pola pikir mereka. Kesan yang sama masih terasa dalam track ke lima berjudul Infection. Sempat mendengarkan versi demo dari lagu ini maka akan tercitra betapa jauhnya keseriusan dan kematangan Krack dalam penggarapan album ini. Dilanjutkan dengan Absence of Existential sebagai track instrumental penanda rehat yang sederhana untuk menandai bahwa petuah kengerian dengan agresifitas tinggi masih akan berlanjut. Decentralized yang dominan dengan blast beat menjadi track yang saya rasa paling unggul dan menjadi lagu yang tepat sebagai penanda dimulainya kembali kebuasan Krack yang belum tuntas. Disongsong oleh cover version dari Doomsayer milik Hatebreed di track ke delapan yang membuat kesan bahwa Vicious Circle patut disandingkan dengan rilisan  skala International bercorak sama lainnya. Manipulated Will di track selanjutnya, semakin mengambarkan keterkekangan hasrat manusia yang termanipulasi dan menyatakan “Your being slave!”. Outro bertajuk Unconscious menjadi track penutup yang brilian dan mengajak kita untuk ber-headbang ringan sambil menikmati syahdunya sayatan solo gitar sampai penghujung lagu.


Sayang dalam pembuatan cover album, artwork yang dipilih untuk mewakili Vicious Circle kurang begitu memuaskan. Packaging album ini juga kurang begitu sepadan bila dibandingkan dengan 10 track di dalamnya yang begitu buas dan patut diperhitungkan sebagai rilisan berbahaya sepanjang 2013. Secara keseluruhan Vicious Circle dari Krack sangat layak untuk menambah perbendaharaan playlist garis keras anda di rumah.